Ketika anak mulai bisa berjalan, yaitu sekitar usia satu tahun, salah satu hal yang seringkali dipikirkan orang tua adalah memilih berbagai sepatu yang menggemaskan. Hanya saja, ketika kondisi lingkungan mendukung, ternyata ada baiknya anak diberi kesempa
Ketika anak mulai bisa berjalan, yaitu sekitar usia satu tahun, salah satu hal yang seringkali dipikirkan orang tua adalah memilih berbagai sepatu yang menggemaskan. Hanya saja, ketika kondisi lingkungan mendukung, ternyata ada baiknya anak diberi kesempatan untuk bertelanjang kaki. Dalam beberapa dekade terakhir, berjalan tanpa alas kaki ditemukan memberikan berbagai manfaat.
1. Perkembangan Kaki Dan Tubuh Yang Baik Dapat Terjadi Secara Alami Jika Kaki Dibiarkan Bebas Berkeliaran
Salah satu keuntungan paling signifikan dari berjalan tanpa alas kaki adalah perkembangan kaki dan tubuh yang tepat. Tubuh anak membutuhkan fondasi yang kuat seperti halnya rumah. Dan berjalan tanpa alas kaki dapat membantu mengembangkan dan mempertahankan ruang gerak yang tepat pada sendi kaki dan pergelangan kaki, di samping kekuatan dan stabilitas yang memadai pada otot dan ligamen kaki dan tubuh.
Memaksakan kaki anak untuk menyesuaikan perkembangan kakinya dengan bentuk sepatu kemungkinan besar akan mengakibatkan perubahan bentuk atau konstruksi kaki secara permanen. Oleh karena alasan inilah, kalau mau membelikan sepatu untuk anak yang sedang belajar berjalan, sebaiknya dipilih yang lebih fleksibel sehingga tidak mengganggu pertumbuhan kaki.
2. Bertelanjang Kaki Dapat Membantu Memperkuat Kaki Dan Tubuh
Berjalan tanpa alas kaki adalah cara terbaik untuk memperkuat kekuatan otot kaki serta tungkai, sehingga dapat berkembang dengan baik dan membantu menopang punggung. Karena bentuk dan kepadatan tulang dan otot di kaki dipengaruhi langsung oleh beban yang diberikan pada tubuh, alas kaki yang buruk dapat memengaruhi perkembangan tulang dan otot di seluruh tubuh dan menyebabkan perkembangan muskuloskeletal yang tidak optimal.
Dengan kata lain, alas kaki yang tidak tepat dapat melemahkan otot-otot kaki dan tungkai serta menyebabkan hilangnya kekuatan pada kaki dan tubuh yang kemungkinan besar akan menyebabkan nyeri fisik seiring berjalannya waktu karena begitu banyak fungsi kaki kita yang berubah saat memakai sepatu. Resep dari banyak ahli penyakit kaki untuk kaki rata adalah berjalan tanpa alas kaki untuk memperkuat lengkungan bagian dalam dan juga kaki. Oleh karena itu, anak memerlukan waktu bermain yang cukup tanpa alas kaki untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan kesehatan kaki dan tubuhnya.
3. Berjalan Tanpa Alas Kaki Dapat Menghasilkan Mekanisme Kaki Yang Lebih Baik
Alas kaki yang terlalu protektif dapat mengganggu pola pergerakan. Berjalan tanpa alas kaki memungkinkan kontrol posisi kaki yang lebih baik saat menyentuh tanah. Alas kaki modern yang kaku dapat mengganggu perkembangan kekuatan kaki, stabilitas pergelangan kaki, dan pola pergerakan anak.
Jika anak memakai sepatu untuk membantu menstabilkan kakinya, bagaimana mereka bisa belajar menstabilkan kakinya tanpa mengenakan sepatu yang benar? Hindari kelainan bentuk tubuh, kelemahan, dan kehilangan mobilitas dengan membiarkan anak bertelanjang kaki bila memungkinkan.
4. Jalan Tanpa Alas Kaki Membantu Mengembangkan Saraf Motorik Halus Di Kaki
Anak akan semakin mahir menggunakan kakinya bila dibiarkan berkeliaran tanpa menggunakan alas kaki. Jika dibiarkan lepas, kaki bisa menjadi instrumen dan alat yang sensitif. Bisakah Anda bayangkan jika kita memakai sepatu di tangan kita? Bagaimana kita mengembangkan otot motorik halus di tangan kita jika otot tersebut terus-menerus diikat? Kaki juga memiliki saraf motorik halus yang perlu diperkuat. Izinkan anak berjalan-jalan tanpa alas kaki di luar untuk membantu mereka belajar bagaimana mengendalikan gerakan motorik halus di kaki mereka dan menggunakannya dengan bebas.
5. Berjalan Tanpa Alas Kaki Dapat Membantu Anak Meningkatkan Kesadaran Kinestetik
Bertelanjang kaki dapat membantu meningkatkan kesadaran kinestetik. Kesadaran kinestetik adalah mengetahui di mana tubuh kita berada dalam ruang dan bagaimana kita bergerak. Ini juga disebut memori otot. Dan ketika kaki kita bersentuhan langsung dengan tanah, anak akan lebih mudah mengembangkan indera kinestetiknya.
Peningkatan kesadaran kinestetik dapat meningkatkan kesadaran tubuh dan membantu anak belajar navigasi ruang di sekitarnya dengan aman. Berjalan tanpa alas kaki adalah cara yang bagus untuk melakukan hal ini.
6. Bertelanjang Kaki Dapat Membantu Meningkatkan Propriosepsi
Propriosepsi adalah perasaan posisi relatif suatu bagian tubuh dibandingkan dengan bagian tubuh lainnya dalam ruang. Dengan kata lain, sistem proprioseptif menyampaikan pesan batin pada tubuh yang memberi tahu kita posisi satu kaki versus kaki lainnya atau posisi kaki dalam kaitannya dengan kepala. Sistem proprioseptif juga dapat memberikan informasi tentang sendi dan otot. Dan ketika anak dapat berjalan dan bermain tanpa alas kaki, mereka dapat meningkatkan indera proprioseptifnya dan mengembangkan bagian sistem sensoriknya menjadi sensor yang berfungsi penuh.
Meskipun sarat dengan banyak manfaat, kebiasaan berjalan tanpa menggunakan alas kaki juga memberikan beberapa risiko, terutama bila anak berjalan dengan telanjang kaki di luar ruangan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat anak berjalan tanpa alas kaki antara lain:
Masuknya bakteri dan menjadi infeksi, terutama apabila anak berjalan di area yang kasar atau lembab, dan muncul luka pada telapak kaki.
Adanya kutil plantar dan infeksi virus, terutama apabila anak berjalan pada permukaan yang relatif kotor.
Munculnya kutu air dan infeksi jamur, terutama apabila menempel pada permukaan yang basah atau lembab.
Apabila menginjak pecahan kaca atau paku, berisiko mengakibatkan luka dalam, kemungkinan paling parah dapat menyebabkan infeksi tetanus.
Risiko terkena infeksi cacing tambang apabila kaki anak berkontak langsung dengan kotoran hewan, yang biasanya ada pada pasir dan rumput taman.
Berbagai risiko tersebut dapat dicegah, yaitu dengan selalu menjaga kebersihan kaki anak. Setiap kali usai bermain di luar ruangan, kaki anak mesti segera dibersihkan dengan air mengalir dan sabun. Selain itu, kondisi tanah atau area bermain anak saat bermain tanpa alas kaki juga mesti diperhatikan dengan baik, agar jangan sampai ada benda yang permukaannya kasar, tajam, berpotensi melukai kaki anak. Jika anak mendapat luka tusuk, segeralah dibawa ke pertolongan medis.
Orang tua mesti bersikeras menganjurkan penggunaan sepatu dalam situasi yang tidak aman. Jangan biarkan anak berjalan tanpa alas kaki di situasi yang berpotensi berbahaya, seperti di dekat api unggun. Anak juga sebaiknya diminta menggunakan sepatu ketika sedang melakukan aktivitas yang dapat melukai kakinya, seperti memotong rumput. Pertimbangkan lingkungan: Pikirkan potensi masalah serangga, parasit, atau ular yang mungkin bersentuhan dengan kaki anak di alam bebas. Tentu saja, beberapa area lebih aman dibandingkan area lainnya jika harus berlari tanpa alas kaki.
Orang tualah yang paling tahu apakah sebaiknya anak-anaknya berlarian tanpa mengenakan sepatu. Menerapkan kebijakan dilarang memakai sepatu di dalam rumah mungkin merupakan kebijakan yang baik untuk diterapkan. Kaki anak tidak hanya akan mendapat waktu di udara terbuka yang dibutuhkan untuk berkembang dengan aman, tetapi juga akan lebih sedikit kotoran yang masuk ke dalam rumah; ini adalah situasi yang saling menguntungkan bagi kesehatan keluarga Anda.
*Artikel ini ditulis oleh dr. Toto Surya Efar, SpOT dan bekerja sama dengan Nicolaas Budhiparama, MD., PhD., SpOT(K) dari Nicolaas Institute of Constructive Orthopedic Research & Education Foundation for Arthroplasty & Sports Medicine. www.dokternicolaas.com, instagram : @dokternicolaas
Artikel lainnya dari prof nicolaas