Mitos tentang Tinggi Badan

Tinggi badan ideal merupakan dambaan setiap remaja dan orang tua yang sedang melihat anaknya bertumbuh tinggi. Dari beberapa artikel yang sudah ditayangkan sebelumnya kita bisa melihat berbagai cara untuk bisa mencapai tinggi badan seoptimal mungkin. Khus



Tinggi badan ideal merupakan dambaan setiap remaja dan orang tua yang sedang melihat anaknya bertumbuh tinggi. Dari beberapa artikel yang sudah ditayangkan sebelumnya kita bisa melihat berbagai cara untuk bisa mencapai tinggi badan seoptimal mungkin. Khusus untuk artikel ini kita akan membahas beberapa mitos terkait tinggi badan yang banyak beredar di masyarakat. Mari kita bahas!

 

1. Semakin panjang badan bayi saat lahir semakin tinggi anak tersebut akan tumbuh

Beredar mitos yang menunjukkan semakin berat dan panjang seorang anak saat lahir maka semakin tinggi anak tersebut akan tumbuh. Penelitian oleh Jankovic et al di tahun 2018 menunjukkan peningkatan 1kg berat badan dan 1 cm panjang badan akan menambahkan tinggi badan 1.14–4.25 cm dan 0.18–0.90 cm lebih tinggi secara berurutan. Penelitian ini penting menunjukkan bahwa nutrisi yang terbaik untuk anak harus dimulai saat masih dalam kandungan sehingga saat anak lahir dalam kondisi yang paling optimal. 

Meskipun mitos ini benar adanya, berat dan panjang badan saat lahir tidak boleh menjadi patokan. Tinggi badan dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain genetik, nutrisi, aktivitas fisik dan lingkungan. Pastikan semua faktor yang berpengaruh tersebut diberikan secara maksimal untuk mencapai tinggi badan yang optimal.

 

2. Genetik orang tua adalah penentu utama tinggi badan anak

Mitos ini tidak benar. Penentu tinggi badan terdiri dari berbagai faktor yaitu antara lain aktivitas fisik, nutrisi dan lingkungan. Jika orang tua memang memiliki tinggi badan yang cukup tinggi, anak bisa saja tidak mencapai tinggi badan yang ideal seperti yang dimiliki oleh orang tuanya jika tidak ditunjang oleh kondisi yang optimal. Ingat bawah genetik adalah cetak biru tubuh kita namun tubuh yang sehat, lingkungan yang sehat, nutrisi yang optimal, aktivitas fisik yang cukup dan istirahat yang cukup akan mempengaruhi proses pertumbuhan tinggi badan anak.

 

3. Obat-obatan peninggi badan dapat membantu menambah tinggi badan

Berbagai iklan di masyarakat mengatakan ketersediaan obat-obatan yang diklaim dapat membantu menambah tinggi badan. Hal ini merupakan mitos, dimana sampai dengan saat ini tidak ada obat-obatan yang dibuat untuk tujuan menambah tinggi badan. 

Mitos lain terkait obat peninggi adalah ada hormon yang dapat digunakan untuk menambah tinggi badan. Penelitian menunjukkan hormon testosteron merupakan senyawa kimia alami tubuh yang dapat membantu menambah tinggi badan, namun penggunaan testosteron tidak diindikasikan untuk menambah tinggi badan melainkan untuk kondisi dimana terdapat kekurangan hormon testosteron alami di tubuh. Selain testosteron, penggunaan growth hormon juga dapat mempengaruhi tinggi badan seseorang. Namun penggunaan hormon ini terbatas hanya untuk kasus anak-anak dengan penyakit yang spesifik dan harus dalam pemantauan dokter anak subspesialis endokrinologi.

Perlu diingat bahwa tinggi badan akan berhenti saat anak sudah tidak memiliki lempeng pertumbuhan di tulang, sehingga mitos terkait minum obat tinggi badan dapat menambah tinggi meskipun diminum saat sudah dewasa juga salah.

 

4. Olahraga atau aktivitas peregangan tertentu bermanfaat meninggikan badan

Tidak ada bukti kuat yang menunjukkan olahraga atau aktivitas yang dapat menambah tinggi badan lebih optimal. Masing-masing olahraga bermanfaat untuk menjaga kondisi kesehatan tubuh secara optimal dan secara tidak langsung tubuh yang sehat akan memberikan manfaat bagi pertumbuhan tulang yang optimal. Stretching atau peregangan pada tulang belakang yang dikatakan dapat meninggikan badan secara instan juga merupakan mitos. Pada saat tubuh kita tidur di malam hari, minimnya gaya gravitasi menyebabkan bantalan tulang belakang meregang, sehingga pada saat bangun pagi tubuh kita akan sedikit lebih tinggi daripada saat sudah beraktivitas seharian. Teregangnya bantalan tulang belakang inilah yang dijadikan dasar klaim oleh terapi peninggi badan bahwa dengan ditarik badan bisa bertambah tinggi padahal sejatinya pertambahan tersebut hanya sementara.

 

5. Anak laki-laki akan cepat bertambah tinggi setelah disunat

Mitos ini tidak benar sepenuhnya karena pertumbuhan anak laki-laki memang terdapat akselerasi pada saat anak mulai mencapai pubertas. Pubertas ini kadang bersamaan dengan seorang anak laki-laki menjalani proses sunat, sehingga efeknya tampak seperti setelah disunat anak tersebut bertambah tinggi dengan cepat. Lain dengan anak laki-laki yang disunat saat masih berumur kecil, tentunya akselerasi pertumbuhan tinggi tetap baru akan terjadi saat anak tersebut masuk pubertas / akil baligh.

 

6. Sering membawa beban berat saat anak-anak akan menghambat pertumbuhan tinggi

Mitos ini sering disampaikan dan ditanyakan kepada dokter ketika orang tua membawa anaknya ke dokter dan setiap harinya anak tersebut membawa tas ransel yang berat. Mitos ini tidak benar. Tidak ada penelitian yang menunjukkan rutinitas membawa tas yang berat akan menghambat pertumbuhan tinggi. Penelitian lain menunjukkan bahwa olahraga angkat berat / weight resistance juga tidak menghambat pertumbuhan anak. Hanya saja jika anak berolahraga angkat berat harus dalam supervisi orang tua atau trainer untuk menghindari cedera.

*Artikel ini ditulis oleh dr. Dananjaya Putramega, SpOT dan bekerja sama dengan Nicolaas Budhiparama, MD., PhD., SpOT(K) dari Nicolaas Institute of Constructive Orthopedic Research & Education Foundation for Arthroplasty & Sports Medicine. www.dokternicolaas.com, instagram : @dokternicolaas

Share to

Artikel lainnya dari prof nicolaas

Bunion

Bunion atau sering juga dikenal sebagai hallux valgus adalah kondisi di mana ibu jari kaki membengkok ke arah jari kaki lainnya sehingga menimbulkan benjolan di sendi ibu jari. Kondisi ini terjadi karena adanya tekanan secara berlebihan pada ibu jari atau

Selengkapnya

Makanan dan Minuman yang Dapat Memperburuk Kesehatan Tulang dan Sendi

Sebagian besar orang mungkin sudah pernah mendengar tentang makanan yang berperan penting dalam kesehatan tulang, seperti ikan, keju dan keju. Untuk kesehatan tulang yang baik, diperlukan asupan kalsium dan vitamin D yang cukup. Namun, mungkin masih belum

Selengkapnya