Tulang tumbuh dan menguat sampai usia dewasa, dan kemudian mulai secara bertahap kehilangan massa
Penulis: dr. Dananjaya Putramega, Sp. OT
Nicolaas Institute of Constructive Orthopaedic Research & Education Foundation for Arthroplasty & Sports Medicine
Tulang memiliki beberapa fungsi yang sangat penting: menggerakkan anggota tubuh, melindungi organ internal, menghasilkan sel darah, dll. Untuk dapat menjalankan fungsinya dengan baik, tulang harus sehat dan tetap kuat.
Tulang sehat mendukung dan memungkinkan tubuh Anda untuk bergerak bebas tanpa rasa sakit. Tulang tumbuh dan menguat sampai usia dewasa, dan kemudian mulai secara bertahap kehilangan massa. Wanita kehilangan massa tulang lebih cepat setelah menopause, tetapi ini terjadi pada pria juga. Proses ini sebenarnya merupakan suatu proses penuaan normal, bukan penyakit atau kelainan tertentu.
Jika kepadatan tulang menurun hingga terlalu rendah, tulang Anda menjadi rapuh, atau dengan kata lain, osteoporotik. Tulang demikian rentan untuk cedera dan menjadi patah, meskipun hanya terbentur atau jatuh ringan. Anda mungkin kehilangan kemampuan Anda untuk berdiri atau berjalan. Selain itu, karena tulang melemah, Anda mungkin kehilangan tinggi badan.
Diam-diam dan tanpa peringatan, tulang dapat menjadi keropos lebih cepat dalam hidup. Banyak orang sudah memiliki kepadatan tulang yang sangat rendah dan tidak mengenalinya. Sayangnya, kebanyakan individu tidak menyadari bahwa mereka memiliki osteoporosis sampai salah satu tulang mereka patah. Kalau sudah terlanjur begitu, sulit untuk membuat tulang kuat lagi. Terlalu banyak dari kita menganggap bahwa diri kita tidak berisiko kehilangan tulang atau patah tulang. Kita seringkali percaya bahwa jika kita belum merasakan gejala apa pun, maka tulang kita masih sehat dan kuat. Padahal, kalau diperiksakan, bisa jadi tulang Anda mulai keropos.
Studi telah menunjukkan bahwa risiko melemahnya tulang lebih tinggi bagi orang Asia daripada kelompok etnis lainnya. Kita bahkan lebih rentan terhadap osteoporosis daripada kebanyakan negara lain di Asia Tenggara. Masih belum jelas apa kontribusi relatif etnis genetik versus etnis budaya terhadap risiko osteoporosis, juga soal kompleksitas risiko osteoporosis yang berhubungan dengan wilayah geografis atau budaya. (Kruger MC)
Jadi, bagaimana kita bisa meningkatkan kepadatan tulang kita?
Kepadatan tulang (bone mineral density, BMD) adalah ukuran kekuatan tulang, yang menurun secara bertahap setelah proses penuaan normal. Tanpa tanda atau peringatan, tulang ternyata bisa keropos (atau osteoporotik) sehingga mudah patah. Lakukanlah tes diagnostik untuk kepadatan tulang dan jalani gaya hidup yang direkomendasikan untuk menjaga kesehatan tulang Anda.
(*)
Artikel ini bekerjasama dengan Nicolaas Budhiparama, MD., PhD., SpOT(K) dari Nicolaas Institute of Constructive Orthopedic Research & Education Foundation for Arthoplasty & Sports Medicine. www.dokternicolaas.com, dan Instagram @dokternicolaas
Artikel lainnya dari prof nicolaas
Puasa bukan hanya ibadah spiritual, tetapi juga bermanfaat bagi kesehatan tulang. Dengan nutrisi seimbang, olahraga ringan, dan istirahat cukup, kepadatan tulang tetap terjaga. Lalu, bagaimana puasa mendukung tulang?
SelengkapnyaMenjaga kesehatan tulang memerlukan asupan magnesium yang cukup. Magnesium, yang menyusun 50-60% tulang pada orang dewasa, terdapat dalam makanan, suplemen, dan obat. Simak penjelasan bagaimana menjaga kesehatan tulang Anda!
SelengkapnyaSaat ini menjadi trend bahwa minuman kemasan dengan kadar gula tinggi berdampak buruk terhadap tubuh kita. Kenyataan ini tidak dapat dipungkiri karena tingginya kadar gula pada makanan dan minuman yang kita konsumsi sehari-hari berhubungan langsung dengan
Selengkapnya