Patah tulang adalah salah satu jenis cedera yang bisa terjadi pada tulang kita. Pada umumnya patah tulang didahului oleh mekanisma cedera/ trauma yang melibatkan gaya yang kuat seperti kecelakaan, terjatuh, cedera saat olahraga.
Patah tulang adalah salah satu jenis cedera yang bisa terjadi pada tulang kita. Pada umumnya patah tulang didahului oleh mekanisma cedera/trauma yang melibatkan gaya yang kuat seperti kecelakaan, terjatuh, cedera saat olahraga. Namun patah tulang juga bisa terjadi tanpa melibatkan gaya yang kuat seperti pada saat berpindah dari tempat tidur/kursi atau akibat benturan ringan. Jenis patah tulang yang kedua ini biasanya terjadi pada kondisi tulang yang sudah keropos akibat osteoporosis atau akibat penyakit lain seperti tumor/penyakit metabolik.
Pada kondisi patah tulang, beberapa tanda dan gejala yang bisa kita lihat adalah :
Nyeri hebat
Kesulitan menggerakkan bagian tubuh yang nyeri
Perubahan sensasi / kebas pada bagian ujung dari area yang cedera
Bengkak, memar / lebam pada area yang cedera
Perubahan bentuk pada tangan atau kaki yang cedera
Luka dengan perdarahan aktif / tidak aktif yang bisa disertai bagian tulang tampak keluar dari luka tersebut
Berikut akan kita bahas bagaimana penanganan pertama pada kasus patah tulang :
1. Hentikan perdarahan
Jika terdapat luka dengan perdarahan aktif lakukan penekanan pada luka / bagian atas dari luka guna menghentikan perdarahan.
2. Imobilisasi
Pada area yang mengalami patah tulang, sedikit gerakan akan menimbulkan nyeri yang hebat dan memperparah kondisi cedera pada jaringan lunak di sekitarnya. Imobilisasi area yang cedera dilakukan dengan menggunakan bidai / kayu / kardus untuk patah tulang pada ekstrimitas atau bisa menggunakan mitela / gendongan untuk patah tulang ekstrimitas atas. Imobilisasi ini bersifat sementara sampai dengan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter orthopedi.
Jika terdapat kasus patah tulang dengan perubahan bentuk / tulang yang nampak keluar dari luka, jangan lakukan pemijatan / penarikan tulang yang bertujuan memperbaiki posisi tulang dikarenakan hal ini dapat memperparah kondisi cedera. Cukup lakukan imobilisasi dan periksa ke dokter orthopedi secepatnya.
Apabila dicurigai patah terjadi di bagian tulang belakang, lakukan imobilisasi dengan menggunakan tandu/alas kayu yang keras untuk memindahkan korban/pasien. Penggunaan collar neck/alat imobilisasi khusus pada leher/memberikan ganjal keras seperti balok kayu di sisi kanan dan kiri kepala pada saat memindahkan pasien sangat penting untuk mencegah terjadinya cedera pada saraf
3. Kurangi bengkak
Pemberian kompres dingin pada area sekitar patah tulang bisa dilakukan untuk meringankan bengkak
4. Menutup luka
Pada kondisi patah tulang yang disertai luka, gunakan kasa steril atau kain bersih untuk menutup sementara bagian tulang / luka terbuka sehingga mengurangi resiko bertambahnya kontaminasi
5. Segera bawa ke IGD atau dokter orthopedi untuk mendapatkan penanganan yang sesuai
Patah tulang yang ditangani dengan tepat akan memberikan kesembuhan yang lebih baik, lebih cepat kembali ke aktivitas sehari-hari dan terhindar dari kecacatan.
Selalu utamakan untuk berobat ke dokter orthopedi dimanapun anda berada untuk kasus kecurigaan cedera patah tulang.
*Artikel ini ditulis oleh dr. Dananjaya Putramega, SpOT dan bekerja sama dengan Nicolaas Budhiparama, MD., PhD., SpOT(K) dari Nicolaas Institute of Constructive Orthopedic Research & Education Foundation for Arthroplasty & Sports Medicine. www.dokternicolaas.com, instagram : @dokternicolaas
Artikel lainnya dari prof nicolaas
Stretching di sela jam kerja membantu menjaga fleksibilitas otot, terutama jika Anda duduk berjam-jam di depan komputer. Gerakan sederhana ini mudah dilakukan saat bekerja, yuk ikuti!
SelengkapnyaSaat anak mulai berjalan di usia sekitar satu tahun, orang tua sering fokus memilih sepatu lucu. Namun, jika lingkungan mendukung, bertelanjang kaki ternyata lebih bermanfaat. Temukan manfaatnya di sini!
SelengkapnyaRenang adalah olahraga populer dengan banyak manfaat bagi tubuh dan mental. Selain menyegarkan, renang melatih otot dan meredakan stres. Olahraga ini juga cocok untuk semua usia, bahkan sejak bayi. Intip manfaatnya di sini!
Selengkapnya