Kebiasaan Membunyikan Sendi Tangan

Pernahkah anda memperhatikan orang di sekitar anda menekuk jari jemari dan terdengar bunyi “kretek”. Mari kita bahas fakta medis dibalik kebiasaan unik ini.



Pernahkah anda memperhatikan orang di sekitar anda menekuk jari jemari dan terdengar bunyi “kretek”. Mari kita bahas fakta medis dibalik kebiasaan unik ini.

Dalam bahasa awam kita sering menyebutnya dengan “kretek sendi” atau finger / knuckle cracking. Kretek sendi ini bisa terjadi karena pada setiap sendi yang kita miliki di tubuh pada umumnya memiliki selubung atau ruangan sendi yang berisi cairan pelumas sendi / cairan sinovium. Pada saat kita menekuk atau melakukan peregangan pada sendi tersebut, timbul tekanan negatif yang meletupkan gas yang secara alami terbentuk di dalam ruangan sendi ini. Fenomena bunyi ini cukup unik karena bunyi yang dihasilkan bukan berasal dari tulang yang saling berbenturan melainkan berasal dari meletupnya gas di dalam sendi kita. 

Lalu kenapa sebagian orang melakukan kretek sendi tangannya? Survei pada orang-orang yang rutin melakukan kretek sendi dipicu oleh bunyinya yang menarik untuk didengar, atau sensasi lega atau “plong” setelah melakukannya dimana faktanya tidak terjadi perubahan atau pergeseran sendi setelah kretek ini dilakukan. Sebagian orang lain melakukan ini karena kebiasaan ketika sedang stres atau sedang dalam tekanan, atau memang hanya kebiasaan tanpa tujuan.

Menarik untuk dibahas dari segi medis adalah apakah kebiasaan ini berdampak negatif pada sendi kita. Salah satu penelitian yang sangat menarik dilakukan oleh dr. Donald Unger dengan melakukan kretek pada sendi di jari tangan kiri selama 50 tahun dan tidak melakukan kretek sendi pada jari tangan kanan kemudian membandingkan kekuatan dan kejadian radang sendi pada tangannya. Hasilnya menunjukkan tidak ada perubahan signifikan pada tangan yang secara konsisten melakukan kretek sendi 2 kali sehari selama 50 tahun. Tentunya penelitian ini kurang valid di dunia medis karena hanya dilakukan oleh 1 subyek penelitian. Namun penelitian-penelitian yang terus dilakukan setelahnya juga menunjukkan hal yang sama yaitu tidak ada perbedaan signifikan antara kelompok orang yang konsisten melakukan kretek sendi tangan dan kelompok orang yang tidak melakukan kretek sendi. Kretek sendi tangan juga terbukti tidak mengurangi kekuatan genggaman pada tangan dan tidak meningkatkan resiko terjadinya pengapuran / osteoartritis pada sendi tangan. 

Jadi kebiasaan unik ini sebenarnya aman untuk dilakukan. Namun mungkin saja orang di sekitar kita terganggu dengan bunyi kretek yang rutin kita lakukan. Dan yang lebih penting lagi bahwa kretek pada sendi seharusnya tidak menimbulkan nyeri, dan jangan terlalu memaksa menekuk atau meregangkan sendi karena justru malah akan mengakibatkan cedera pada sendi tersebut. 

 

*Artikel ini ditulis oleh dr. Dananjaya Putramega, SpOT dan bekerja sama dengan Nicolaas Budhiparama, MD., PhD., SpOT(K) dari Nicolaas Institute of Constructive Orthopedic Research & Education Foundation for Arthroplasty & Sports Medicine. www.dokternicolaas.com, instagram : @dokternicolaas

Share to

Artikel lainnya dari prof nicolaas

Padel: Olahraga Seru dengan Beragam Manfaat dan Risiko yang Perlu Dike...

Padel, perpaduan tenis dan squash, dimainkan di lapangan kecil berpagar dengan raket khusus dan bola lebih berat. Semakin populer di Indonesia, olahraga ini cocok untuk rekreasi dan kompetisi. Sudah coba? Yuk, pelajari lebih lanjut di artikel ini!

Selengkapnya

Pengobatan Regeneratif pada Ortopedi

Pengobatan regeneratif adalah proses penyembuhan jaringan dan organ serta memperbaiki fungsi yang menurun akibat penuaan, penyakit, kerusakan atau cacat, dengan menggunakan kemampuan sel-sel tubuh sendiri.

Selengkapnya

Mitos tentang Tinggi Badan

Tinggi badan ideal adalah impian banyak orang. Artikel ini akan membahas mitos-mitos umum tentang tinggi badan. Yuk, simak artikelnya!

Selengkapnya